Sanksi FIFA Bisa Untungkan Indonesia………..
Berita sepak Bola LPI vs PSSI,,,,,
Indonesia tak perlu takut pada ancaman sanksi dari badan sepak bola dunia, FIFA. Tokoh olahraga nasional I Gusti Kompyang Manila mengatakan Indonesia justru bisa memanfaatkan sanksi FIFA untuk membenahi persepakbolaan nasional yang miskin prestasi.
"Saya justru senang jika Indonesia dihukum selama satu sampai tiga tahun. Ini seperti keberanian Bung Karno saat memutuskan keluar dari keanggotaan PBB," kata Manila dalam diskusi "Korupsi dan Sepak Bola" di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA, Thierry Regenass, mengatakan ada kemungkinan akan memberi sanksi jika Liga Primer Indonesia tetap digelar.
Manila mengatakan FIFA hanya bisa menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "FIFA tidak bisa menghukum LPI," kata manajer tim nasional Indonesia saat merebut emas SEA Games 1991 ini.
Sanksi, kata dia, biasanya dalam bentuk pembekuan organisasi atau larangan tampil dalam kompetisi atau kejuaraan yang diselenggarakan FIFA. Dia menyatakan PSSI memang patut dihukum karena para pengurusnya sudah amburadul.
Manila meminta pencinta sepak bola Indonesia tak gentar dengan ancaman FIFA itu. "Kalau perlu, keluar dari FIFA," ujar purnawirawan jenderal bintang tiga ini.
Pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, berpendapat seharusnya FIFA menghukum PSSI karena tak bisa menyelenggarakan kompetisi yang sehat dan ideal. "FIFA tidak bisa menjatuhkan sanksi untuk LPI, karena LPI tidak berafiliasi ke FIFA," ujarnya di Surakarta, Jawa Tengah, kemarin.
Dia mengaku kecewa karena LPI, yang bertujuan mengembalikan prestasi sepak bola Indonesia, justru dihalang-halangi oleh PSSI.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng juga tak takut pada ancaman sanksi dari FIFA. "Yang jelas, kita memiliki rujukan berdasarkan peraturan perundang-undangan," kata dia dalam diskusi "Meneropong Indonesia 2011" di Jakarta kemarin.
Pengamat politik Sukardi Rinakit menilai perhatian FIFA kepada LPI bahkan bisa melemahkan posisi PSSI atau Nurdin Halid sebagai ketuanya. Sebab, kata dia, di dalam aturan (statuta) FIFA, ada aturan bahwa dana untuk sepak bola tak boleh berasal dari dana publik. "Jika merujuk ke sini, LPI justru lebih unggul," kata dia.
Sukardi menambahkan, dalam aturan FIFA juga disebutkan, ketua umum federasi sepak bola di suatu negara bukanlah orang yang terlibat dalam perkara hukum. Adapun Nurdin Halid pernah divonis dua tahun penjara dalam kasus korupsi minyak goreng pada 2007.
Kemarin ICW meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut pengelolaan keuangan dan dugaan korupsi di PSSI. "Sepak bola harus jadi agenda utama mereka," ujar Koordinator ICW Danang Widoyoko.
Menurut Danang, BPK bisa mengaudit PSSI lewat mekanisme “pemeriksaan dengan tujuan tertentu”. Pemeriksaan jenis ini berlangsung setahun dua kali dan temanya ditentukan lewat rapat anggota.
Dia mengatakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di 18 klub LSI dan 36 klub Divisi Utara sekitar Rp 720 miliar. "Jumlah itu lebih besar dari anggaran yang diberikan pemerintah daerah untuk pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Berita Keberadaan Irfan Bachdim......
Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, sepertinya akan memberikan perlawanan jika masalah non-teknis kembali merecoki skuatnya. Pelatih asal Austria itu bisa jadi akan memberikan perlawanan jika PSSI benar-benar mencoret striker Irfan Bachdim karena alasan bermain bersama Persema Malang di kancah Liga Primer Indonesia yang merupakan liga sempalan PSSI.
Kencenderungan ini sudah terlihat ketika Riedl ditanya masa depannya bersama skuat Merah Putih. Dengan nada dingin, mantan pelatih timnas Palestina itu menegaskan bahwa skuat timnas Indonesia masih menjadi wewenangnya selama dia masih menjabat pelatih timnas.
''Ketua umum PSSI (Nurdin Halid) bisa mendepakku kapan saja,’’ kata Riedl seperti dikutip situs affsuzukicup. ‘’Tapi, sepanjang saya masih menjadi pelatih timnas, maka saya yang menentukan bagaimana cara timnas bermain dan siapa akan bermain.''
Riedl secara jelas menegaskan bahwa urusan timnas menjadi ranah wewenangnya. Termasuk urusan coret mencoret pemain.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi nasional, Timo Scheunemann juga tidak gentar dengan ancaman PSSI yang akan mencoret pemainnya, Irfan dan Kim Jaffrey Kurniawan, dari timnas. Pelatih Persema Malang itu yakin urusan pencoretan pemain merupakan urusan Riedl selaku pelatih timnas. ‘’Jika Irfan Bachdim dinilai layak untuk masuk timnas, saya yakin Riedl akan memanggilnya,’’
Meski Piala AFF berakhir, antusiasme ribuan penonton sepakbola sangat terasa dalam laga perdana Liga Primer Indonesia atau LPI. Terutama, menyaksikan pemain Persema Malang Irfan Bachdim secara langsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu
Keberadaan sosok Irfan dalam laga perdana LPI antara Solo FC melawan Persema FC menjadi magnet tersendiri bagi ribuan warga Solo. Kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa mengaku kesemsem dengan penampilan gemilang Irfan, khususnya saat membela tim Garuda di Piala AFF Suzuki 2010. Dan tentunya wajah rupawan sang atlet.
Persema Malang akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor sensasional 5-1 atas Solo FC, meski hujan deras mengguyur sejak awal hingga akhir pertandingan. Bahkan, dua gol di antaranya diciptakan Irfan Bachdim yang tentunya membuat ratusan wanita tambah jatuh hati.
Laga Bola – Meski namanya tercantum dalam daftar seleksi Timnas Indonesia U-23 untuk Pra-Olimpiade dan SEA Games 2011, nasib Irfan Bachdim belum jelas. Irfan memang masuk daftar seleksi yang dirilis PSSI kemarin. Sayang, pihak PSSI ternyata “Kita akan kaji apakah dia akan terus main untuk Persema atau tidak,” kata direktur teknik PSSI Sutan Harhara.
“Kalau dia memang layak dipanggil ya tidak masalah, dengan catatan dia bukan pemain bermasalah (status LPI),”
“Kalau LPI dianggap illegal, maka akan ada sanksi dan orang terhukum tidak mungkin membela timnas,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait kelanjutan naturalisasi Seme Patrick, bek Persema Malang, Sutan memilih bungkam
Dany saputra....